Sadar bahwa rasa sakit itu tak pernah dapat di antisipasi…
Sadar bahwa sekuat apa rencana menahan rasa sakit itu.. pada
akhirnya saat bertemu semua tidak terprogram sesuai rencana…
Semua kesiapan meruntuh pada satuan kata “penolakan”..
Bukan dengan alasan…
Semua isi bumi seperti mengimpit,, semua scenario tersusun
rapi kini membuat hanya mati..
Mati kata dan tak bisa apa apa selain ingin berair mata…
Tertahan sesag semua ucap di sisi pangkal tenggorokan..
Seolah semua daya terkuras habis dengan rasa kecewa..
Segan memandang dan berujar kata…
Berlari tanpa bisa menengok kembali,,,
Jauh pergi meninggalkan yang terasa menyakiti…
Angin malam dan derasnya suara mesin jalanan menutupi
kegemparan hati ini..
Derasnya air kecewa tertutupi oleh malamnya hari disepanjang
jalanan kota ini..
Sedu sedan terkalahkan oleh kebisingan raya…
Pengharapan semua sebatas keinginan,, yang ternyata sulit
untuk tercapaikan…
Pada malam berikut,, berkutat dengan rasa gundah menunggu..
Akankah ada pesan bagi hati,, akan kah nada kalimat yang akan
menenangkan kesakitan ini
Semua sama menyedihkannya…
Terhubung lewat sebuah alat.. berjarak berkilo kilo
terdengar suara pasti diseberang alat ini..
Menangis disini mengutarakan isi hati..
Mengatakan seberapa penting disana,, dan seberapa ingin melihatnya…
Bukan tentang perayaan yang biasa…
Tapi tentang perayaan keberhasilannya…
Bukan tentang siapa disini dan sebagai apa…
Tapi tentang berbagi kebahagiaan bersama,,,
Air mata tumpah seperti semua akan habis hari itu…
Bagaimana bisa….???
Pilih salah satu untuk mengalah pun tak akan mau,,,
Ketika memaksa dan tetap memaksa… namun tetap pada kata
tidak,,, lukanya sungguh luar biasa..
Sampai menyerah berujar memohon…
Dan ke esokan harinya terbangun dari tidur yang hanya satu
setengah jam…
Mempersiapkan diri berlari
pada apa yang dinanti setelah sekian lama…
Tak mau yang disiapkan terbuang dari rencana,,,
Kehilangan fungsi dan maksud diadakannya,,,
Semua terpasrah pada Tuhanya… dengan tidak melupakan janji untuk tidak keluar dan terpandang mata oleh mereka yang tahu siapa dia…
Berjalan dari lorong tanpa mata,,, tak tahu siapa dia,,,
Berada pada masa dimana hanya dia seorang tanpa ada yang
lainnya…
Sangat sesag ketika itu… mampu melihat tak mampu mendekat…
Ketika hanya mampu melihat sesosoknya dibalik datarnya layar
muka…
Begitu terharu,, berair mata saking bangganya…
Inikah paras bunganya,,,
Selalu mencipta rasa syukur dihati telah memilkinya….
Berjam jam tak akan jadi sebuah kesusahan…
Tak minta dihargai tapi jangan dipersalahkan lagi maksud dan
ingin hati..
Jangan lagi marah pada apa yang terjadi,,
Keras kepala yang dipertahankan bukankah tidak merugikan…
Rasa sesal jika tidak bertahan tak akan mampu terbantu dan
teringankan oleh apapun,,
Maka terima saja dengan KEINDAHAN HATI DAN SENYUM MANIS DI
PIPI.
mohonnnn,,,, karena satu dari sekian banyak manusia hanya
satu dirimu yang manjadi pegangan ketenangan hati diri ini selain pada TUHAN.. hanya
dirimu satu menjadi andalan diri ini,,,
Maka jagakan hati ,,tersenyumlah ketik diri ini ada disekitarmu,,
ketika diri ini ada dihadapmu,,ketika suara diri ini terdengar olehmu,,,
Berbahagialah atas diriku,, Karena tidak sekalipun diri ini ingin
mejadi alasanmu tak suka…tak bahagia
Tersenyumlah,,, berbahagialah… dan mari kataka bersama,, betapa diri ini dan dirimu saling mencinta.. betapa saling diri ini dan dirimu menyayangi,, satu diri ini dan satu dirimu… tidak akan saling melukai.. tidak akan menutupi apa saja yang dirasa,, tidak akan saling menangiskan... hanya ada saling mebahagiakan,saling melengkapi.. saling menjaga dan saling melindungi....
Katakan pada semua,,diri ini dan dan dirimu satu... Selalu Selamanya,,, Kemarin kini Esok dan Nanti... #Saling