Cerita sebuah cerita teman
Begitu elok sebuah hubungan yang begitu harmonis, dengan usia hubungan yang tak tebilang tua ataupun muda namun terlihat begitu selaras. Kres dan geseh menjadi bumbu cinta yang lebih mengharmoniskan dan mengintimkan sebuah cinta sesungguhnya. Berjalan lama dan aman dari awalnya. Cinta yang terlalu mudah di dapat.
Tapi bagaimana mungkin dari sebuah hubungan yang berjalan tanpa sadar terselip pertanyaan. “begitu aman kami berjalan, begitu mudahnya kami sekarang, badai yang menerjang pun kadang justru menyejukan. Bagaimana kami nanti?”..
Sebuah ketakutan yang berdasar pada pikiran menanamkan bahwa harus ada cobaan untuk sebuah kekuatan. Dan cobaan itu muncul setelah bertaun berjalan. Sangat mengagetkan dan tidak disangka. Begitu banyak kata kenapa,, how can?, membuat seolah semua berhenti diwaktu yang sama. Tidak berjalan dan hanya terdiam. Cobaan itu sekali datang dan membuyarkan,segalanya tak tersisa namun bekasnya menorehkan luka.
Semua kerumitan dimulai dari sebuah perpisahan dan keputusasaan. Bagaimana sulitnya dia menerima dan bagaimana sulitnya dia dalam kesendiriannya mencoba menerima. Menjadi seorang yang begitu labil dia kala itu. Dia hanya berfikir bagaimana menghentikan tangisnya, bagaimana dia untuk bisa lupa dan sibuk mencari partner untuk menerima keluh kesahnya, menemani dan berharap mampu membuatnya lupa untuk bisa tidak menangis kemudian.
Ke egoisan itulah membuatnya salah melangkah. Bagaimana kemudian dia sangat tidak bisa membentuk karakter dan berpegang pada prinsip serta melupakan keyakinannya atas sesuatu. Mudah sekali dekat dengan orang hanya dengan harapan dia bisa melupakan yang lalu. Kedekatan yang diharap memang tidak lebih dari sekedar teman berbagi. Namun ada kalanya kedekatannya dengan seseorang begitu banyak menimbulkan pekara yang kemudian membuat nya menyesalkan itu. Bukan karena dia malu,namun pekara itu justru menyulitkan orang lain. Segudang rasa tidak enak menghantui ketika timbul pembicaraan orang yang kemudian menyulitkan seorang teman.
Setelah dirasa menyulitkan,pada akhirnya dengan sendirinya mereka menjauh. Kasihan, justru itu membuatnya makin tidak karuan dan berfikir bahwa dia sendiri. Sampai kemudian ada seorang teman yang begitu baik padanya. Teman yang memang dianggapnya teman. Begitu mudah di ajak berbagi dan berbagi kebahagiaan. Pengalaman dan posisi yang sama memunculkan kedekatan. tidak lama memang. Hubungan pertemanan berjalan baik. Sampai pada akhirnya satu dari mereka terjatuh dan terperangkap dalam perasaan sayang.
Dan itulah awal darinya merasakan kegundahan yang teramat.
To be continue
Nb: bersambung sampai dia menemukan jawaban dan sebuah kepastian dan mendapatkan pencerahan.
To be continue
Nb: bersambung sampai dia menemukan jawaban dan sebuah kepastian dan mendapatkan pencerahan.