BEDA

Aku adalah manusia yang tak tahu bagaimana hidup itu berjalan,tak tahu apa yang akan terjadi,dengan siapa aku mungkin akan bertemu. Sama dengan saat ini. Aku tak pernah mengira bahwa jantungku hidup dan berdetak kembali karena dia.

Aku tak pernah berpikir aku akan begitu berharap melihatnya. Aku tak pernah tahu melihat senyumnya begitu menyenangkan bagiku. Aku tak pernah membayangkan bahwa aku akan kabur saat matanya menatapku.

Dan saat seperti ini,kenapa aku begitu merasa merindukannnya…??? Perasaan rindu yang tak ada sebelumnya. Dan jika aku berpikir kembali aku jadi bertanya perasaan macam apa ini ?? aku tak seharusnya punya rasa yang semacam ini padanya.

Kenapa aku berharap melihatnya, bahkan tanpa sebab aku ingin mendengar suaranya. Apa ini???

jika ini adalah yang aku takutkan,aku berharap apa yang sekarang cepat menghilang. Karena jika ini bertahan lebih lama. Aku takut bahwa benar aku telah menyukainya, dan jika ini suka harus bagaimana jika hanya sepihak. Dan bagaimana aku harus menanggung rasa suka yang sepihak ini. Rasa suka yang dihalangi “beda”.

Jelas tak akan ada masa depan,jelas tak akan ada kisah indahnya. Lalu aku harus bagaimana jika rasa ini tetanam dalam dan bertumbuh. Aku harus mengakhirinya bukan??

Aku bukan tokoh utama dalam cerita dunia..

aku bukan pula tokoh pembantunya,

lalu siapa aku,, berani mengambil jalur cerita sepeti ini..

Cerita cinta layaknya drama..

cerita yang akan begitu menguras air mata..

Siapa aku berani menyukaimu..

menyukaimu yang setinggi itu.. tinggi yang terukur

namun menjadi tinggi  yang jelas tak dapat ku samai..

Selainnya,,, siapa aku berani menyukaimu yang tak akan menyukaiku..

sepihak yang akan membuatmu lebih jauh..

terlalu tak tau diri hidupku,, 

mencoba menjadi pemeran dalam cerita dan kisah hidupmu…

Lalu,,, apakah sebaiknya aku berlalu ..

hanya dari jauh memperhatikanmu…????

Aku adalah seorang yang gila dengan perasaannya…

aku hanyalah orang yang tak sadar akan letak hidupnya…

aku hanyalah orang yang menyukaimu..

seseorang yang sesaat lupa atas “beda”nya

Aku hanya akan menikmati senyummu,,, mendengar suaramu dalam diam ku…

Sebaiknya mencoba mencabut benihnya saja. Sebelum dia bernyawa dan bertumbuh tunas. Aku hanya harus sadar bahwa kita punya “beda” yang tak dapat menjadi sama. Karena satu dari kita tidak punya rasa yang sama. Kita adalah sesuatu yang tidak bisa “menjadi” karena” beda” ini.

-untukmu yang seharusnya tak oernah singgah dihatiku-